Kesulitan tidur nyenyak di pesawat sebenarnya bisa diatasi secara mudah dengan memanfaatkan beberapa benda sederhana. Benda-benda ini bisa dimasukkan ke dalam tas jinjing yang dibawa penumpang ke kabin pesawat. Salah satu benda yang sebaiknya ada di dalam tas jinjing penumpang pesawat adalah kaos kaki tambahan. Kaos kaki dapat menjaga kaki penumpang tetap hangat di tengah suhu kabin yang cukup rendah dan dingin.
Penumpang pesawat sebaiknya memilih kaos kaki yang tebal dan nyaman dibawa. 'Menjaga kehangatan kaki dapat membantu Anda tertidur lebih cepat dan juga menghindari kurang tidur,' ujar ahli tidur Neil Robinson seperti dilansir Express.
Penumpang Boleh Bawa Durian di Pesawat, asal. Menurut dia, hal itu akan mengganggu kenyamanan penumpang lain dan membuat bau durian yang menyengat menempel di bagian dalam pesawat. 'Karena kalau sudah menempel, akan sulit hilang. Nanti bisa dikomplain oleh penumpang lain. Kan ada juga yang enggak suka dengan bau. Penumpang pesawat juga tidak dibenarkan membawa zat cair dengan berat lebih dari 100 ml. Tapi pengecualian bisa dilakukan untuk penumpang yang membawa makanan bayi atau obat-obatan yang dilengkapi surat dokter, termasuk makanan diet khusus seperti bagi penderita diabetes yang boleh dibawa selama melakukan perjalanan via udara.
Benda lain yang sebaiknya dibawa dalam tas jinjing agar penumpang pesawat lebih mudah tertidur nyenyak adalah masker penutup mata. Penggunaan masker penutup mata dapat menghalau cahaya yang mungkin mengganggu tidur selama penerbangan. 'Pesawat penuh dengan cahaya terang, dari lampu membaca di atas kepala hingga cahaya biru yang dipancarkan layar televisi, yag bisa memberi dampak negatif bagi tidur kita,' kata Robinson. Robinson mengatakan paparan cahaya dapat menstimulasi jalur saraf dari mata ke otak.
Kondisi ini akan membuat tubuh berhenti merasa lelah sehingga tidur akan menjadi lebih sulit dilakukan. 'Menggunakan masker penutup mata akan menghalau cahaya-cahaya ini dan membantu Anda tertidur dan tetap tertidur,' ujar Robinson. Penumpang pesawat juga dianjurkan untuk membawa penutup telinga atau ear plug agar terhindar dari paparan suara bising yang mengganggu tidur. Penutup telinga penting dibawa karena ada banyak suara bising di dalam pesawat, mulai dari suara mesin, suara teriakan anak-anak, suara batuk penumpang lain, hingga suara pengumuman dari pilot. ' Ear plug dapat membantu meredam (kebisingan) ini dan mengubahnya menjadi white noise yang menenangkan,' ujar Robinson. Satu benda tak biasa yang dapat membantu penumpang pesawat untuk tertidur nyenyak adalah pulpen. Cukup banyak penumpang pesawat yang berpergian tanpa membawa pulpen.
Padahal, pulpen dibutuhkan untuk mengisi formulir imigrasi bagi penumpang penerbangan antarnegara. Bila tak membawa pulpen, penumpang biasanya akan mencari pinjaman pulpen ke penumpang-penumpang lain untuk mengisi formulir imigrasi. Tentunya hal ini dapat mengurangi waktu tidur selama di pesawat. Yang tak kalah penting, penumpang pesawat sebaiknya menghindari paparan teknologi apa pun saat berencana akan tidur.
Menonton film atau membaca dari tablet dan layar televisi pada bangku pesawat sebelum tidur mungkin tampak mengasyikkan. Akan tetapi, paparan cahaya biru dari layar perangkat teknologi dapat mempengaruhi kadar melatonin di dalam tubuh. Melatonin merupakan hormon yang memberikan rasa atau dorongan tidur. 'Dengan menghindari teknologi minimal 30 menit sebelum berencana tidur, Anda telah melakukan upaya menjamin kualitas tidur yang lebih baik,' kata Robinson.
JAKARTA, KOMPAS.com — Maskapai penerbangan menanggapi unggahan seorang penumpang Lion Air yang mengaku kehilangan uang di dompet yang berada dalam bagasi. Awalnya, seorang penumpang, Jedy Green Forest (24), mengunggah kisahnya yang kehilangan barang di bagasi pesawat melalui akun Twitter-nya, Jumat (24/8/2018). Lion Air JT390 penerbangan dari Soetta ke Pekanbaru, Jumat 09:50 WIB Gua baru sadar kalo ngebuka koper gua, yang mana di dalam koper tersebut ada dompet gua, dan mereka ngambil duit di dompet gua tsb — Jedy G. Forest (@greenforest17) Hingga hari ini, Senin (27/8/2018), unggahannya sudah di- retweet hampir 9.000 kali dan mendapatkan ratusan komentar. Saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/8/2018) pagi, Jedy mengungkapkan kronologi hilangnya uang di bagasi pesawat saat ia menaiki LionAir JT390 rute Jakarta (CGK)–Pekanbaru (PKU) pada 24 Agustus 2018.
“Saya masuk di Terminal 1B dan melakukan check-in sekitar pukul 08.30. Seperti biasa, ketika masuk dilakukan scan x-ray sama petugas. Koper saya dinyatakan aman, kemudian saya check-in,” kisah Jedy. Ia menceritakan, saat itu ia membawa dua dompet.
Satu dompet dibawa bersamanya, sementara satu dompet lainnya ia tempatkan di koper bagasi karena sebelumnya koper itu dinyatakan tidak dapat dibawa masuk ke dalam kabin. Jedy Green Forest Dua buah dompet yang dibawa Jedy, dompet hitam (atas) adalah dompet yang ia letakkan dalam koper di kabin pesawat. “Dompet kecil saya bawa naik di situ ada duit 1 juta dan beberapa kartu penting, seperti ATM dan kartu identitas (KTP dan SIM). Sedangkan di dompet hitam menyisakan beberapa uang dan beberapa kartu yang kurang penting,” kata Jedy. Sebelumnya, Jedy diminta petugas untuk menandatangani pernyataan yang menyebutkan petugas tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau ketidaksesuaian yang ada pada barang bawaan.
Jedy mengaku, ia menandatangani pernyataan itu tanpa membaca terlebih dahulu karena panjangnya antrean penumpang lain. Ia ingin segera menyelesaikan proses check-in. Jedy Green Forest Pernyataan di koper bagasi yang ditandatangani oleh Jedy saat terbang menggunakan Lion Air dari Jakarta (CGK) - Pekanbaru (PKU), Jumat (24/8/2018).Setibanya di Pekanbaru, Jedy mengambil koper di bagian pengambilan bagasi dan menemukan sesuatu yang mencurigakan pada kopernya.
“Posisi retsleting yang tadinya di atas semua pada saat saya berangkat, kemudian berubah di bawah semua, dan belt koper saya lepas. Pada saat itu saya enggak ada pikiran aneh-aneh. Pikir saya petugas bandara membenarkan posisi ritsleting saya agar lebih aman gak dibuka orang lain,” ujar Jedy. Saat sampai di rumah kerabatnya, Jedy membuka koper bawaannya dan menemukan posisi dompetnya telah berubah.
Tidak hanya itu, uang yang ada di dalamnya pun hilang. “Saya kaget karena posisi dompet saya ada di atas handuk, dan kancingnya terbuka. Waktu saya cek, benar uang saya sudah gak ada,” kata dia. Ia mengaku ikhlas dan tidak mempermasalahkan uang yang diambil. Akan tetapi, Jedy mempertanyakan profesionalitas maskapai penerbangan yang tidak dapat menjamin keamanan barang bawaan penumpang.
Kejadian semacam ini bukan pertama kali terjadi. Menanggapi unggahan Jedy, beberapa netizen juga mengungkapkan pengalaman yang sama. Saya juga baru denger cerita kemarin orang kantor naik lion, dan na’as nya lupa naro uang kisaran 2-3 jt di koper. Hasilny pun sama, hilang. Mau nuntut gak ada bukti, baru sadar pas sampai rumah. Dan sadar itupun kelalaian sendiri, jd beliau gak bisa melapor. So, pls lion air.
— sylvaniulfa (@sylvaniulfa) Baru sadar, ternyata kacamata memang hilang di bagasi kemarin. Lion air oh lion air. Dan sekarang, mata pun bolor. — risa saraswati (@risasaraswati) Tanggapan Lion Air Kompas.com meminta tanggapan pihak Lion Air, Minggu (26/8/2018) pagi. Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut. Saat ini, belum ada sanksi yang dikenakan terhadap oknum petugas terkait.
Jika kemudian terbukti bersalah, akan diterapkan tindakan tegas terhadap petugas tersebut. “Terkait dengan masalahtersebut, Lion Air Group melakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut. Lion akan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang terbukti melakukan hal tersebut,” kata Danang. Danang juga mengimbau para penumpang untuk mengemas barang bawaannya dengan baik dan benar. “Lion Air Group mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk tidak menyimpan barang-barang berharga di dalam koper yang ditempatkan dalam bagasi pesawat, sebagai bagian meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan, koper dikunci rapat dan wrapping,” ujar Danang. Adapun barang-barang yang harus diamankan dari bagasi dan kabin pesawat meliputi:.
Benda/senjata tajam serta benda tumpul yang bisa berpotensi cidera bagi penumpang lainnya, sehingga benda tajam / tumpul harus dilaporkan kepada petugas. Benda yang mengandung gas yang dapat memicu suatu ledakan pada suatu tekanan tertentu.
Benda cair yang melebihi batasan 100ml dalam suatu kemasan ke dalam kabin pesawat, sehingga perlu disimpan ke dalam bagasi check-in.